Tepat pukul enam sore tanggal 13 Oktober, lampu kamar
tiba-tiba mati ketika saya sedang asyik menuliskan ide untuk PLN. Ini bukan
mati karena masalah overload yang biasa saya alami di sore hari tetapi lampu
memang mati langsung dari sang perusahaan plat merah, PLN. Tidak ada pemberitahuan sama sekali bahkan siang hari listrik telah padam
sebelumnya. Di kalangan lingkungan tempat tinggal saya fenomena ‘listrik mati’
sudah menjadi hal yang ‘biasa’ bagi masyarakat disini. Tidak ada ribut-ribut
atau penduduk kalang kabut seperti mengalami bencana alam, faktanya mereka terlihat adem ayem dan berpikir bahwa mungkin
penyebab pemadaman listrik disebabkan oleh beberapa ‘alasan klasik’ yang sudah
biasa bagi kami, semisal perbaikan atau pemeliharaan pembangkit listrik, kabel
putus, gangguan jaringan tegangan hingga stigma tentang mahalnya BBM
menyebabkan listrik mati. Penduduk yang berpikir seperti ini tidak terlihat
merasa dirugikan sedikitpun dengan pemadaman
tanpa berita yang jelas. Listrik mati mungkin sudah menjadi tradisi yang
biasa bagi kota-kota maju di Indonesia.
Tapi tidak
jarang juga banyak pihak merasa dirugikan dengan sikap PLN tersebut, bahkan
para penduduk Indonesia lebih suka mencurahkan uneg-uneg keluhan dan kemarahan
kepada PLN di jejaring sosial. Dan uneg-uneg tersebut bisa dipastikan kebanyakan
bersifat negatif. Padahal sebagai perusahaan listrik negara yang bekerja
menyediakan tenaga listrik, seharusnya bisa memberikan pelayanan yang optimal
sehingga masyarakat tidak mengalami kerugian bagi pelanggan yang membayar tepat
waktu. Selain itu, para pelanggan yang lebih suka bercuap-cuap negatif,
mengejek pelayanan PLN, hal itu menjadikan PLN dicap sebagai perusahaan yang
tidak kompeten melayani pelanggan.
Saya hanyalah
seorang mahasiswa biasa sekaligus pengguna listrik dari PLN. Meskipun saya
tinggal di kota dan bersyukur bisa merasakan listrik setiap hari, tetapi saya kadangkala merasa ‘jengkel’ saat pemadaman listrik berlangsung padahal ketika
itu saya sangat membutuhkan listrik untuk belajar. Sedari dulu saya ingin menyalurkan beberapa
pendapat atau ide untuk PLN walaupun status saya hanyalah pengguna bukan
pelanggan PLN. Maka melalui blog ini, saya berharap ide saya bisa dibaca dan
bisa memberikan inspirasi bagi PLN. Agar di masa depan PLN bisa menjadi
perusahaan listrik negara yang bukan hanya andal dan peduli dalam melayani
pelanggan tetapi juga bisa memberikan penerangan hingga ke seluruh pelosok
negeri Indonesia. Saya sebut sebagai 7 ide kecilKU untuk PLN:
1. Ayo
‘move on’ ke energi terbarukan
Sebanyak 88%
pembangkit PLN saat ini masih mengandalkan energi fosil. Pembangkit menggunakan
bahan bakar batubara mencapai 44%, gas 21%, dan minyak 23%, sementara energi terbarukan
masih kecil sekali hanya 3,5% (dikutip dari finance.detik.com). Selain itu
Indonesia diprediksi akan menghadapi krisis energi pada tahun 2025 karena
sumber energi fosil terutama minyak bumi dipastikan jumlahnya mengalami
penyusutan dari tahun ke tahun.
Salah satu misi PLN yaitu “mengupayakan agar tenaga listrik menjadi pendorong kegiatan
ekonomi”. Jika misi tersebut dikaitkan dengan jumlah energi fosil di masa
mendatang, apakah Indonesia harus kembali ke zaman dulu lagi menggunakan lilin
pada malam hari? Bagaimana ekonomi
Indonesia bisa berjalan lancar di masa depan jika PLN masih tetap bertahan dengan energi fosil?
Saatnya PLN
mulai bertindak dan concern dengan potensi
energi terbarukan. Jangan menunggu energi fosil habis kemudian bertindak.
Setidaknya energi fosil tersebut harus disisakan bagi generasi mendatang
sehingga mereka tahu energi fosil itu seperti apa. Untuk beralih seratus persen
menggunakan energi terbarukan merupakan sebuah jalan berliku yang memang tidak mudah.
Walaupun begitu
Indonesia siap menghadapi krisis energi suatu hari nanti. Indonesia tidak kalah
dibandingkan dengan negara maju dalam hal potensi energi terbarukan. Tanpa kita
sadari Indonesia dikaruniai energi terbarukan yang cukup banyak seperti energi
matahari, angin, panas bumi (geothermal) hingga gelombang laut pun bisa
dimanfaatkan sebagai sumber pembangkit listrik. Indonesia masih belum
mengoptimalkan potensi ini padahal Indonesia dikelilingi oleh laut yang luas. Bahkan
negara Jerman dan Australia sudah melihat dan mengembangkan potensi gelombang
laut. Selain itu, Jerman yang dulu notabene pengguna nuklir sebagai pembangkit
listrik
harus rela beralih setahap demi setahap ke energi angin demi bencana nuklir yang menimpa Fukushima, Jepang sebelumnya tidak menimpa mereka.
Energi terbarukan memiliki banyak keuntungan,
salah satunya tidak akan pernah habis dan ramah lingkungan jika dibandingkan
dengan minyak bumi dan batu bara yang merupakan salah satu penyebab pemanasan
global. Bisnis energi terbarukan memang membutuhkan dana yang tidak sedikit
tetapi PLN bisa mempromosikan keuntungan bisnis energi tersebut kepada para investor.
2. Inovasi
energi alternatif
Selain menggunakan
potensi energi terbarukan yang sudah disediakan oleh alam, sumber energi
listrik bisa didapatkan dari hasil inovasi energi alternatif, salah satunya
sampah. Sampah merupakan salah satu problem yang sering dihadapi oleh kota-kota
besar di dunia tidak terkecuali di Indonesia. Kebanyakan sampah dibiarkan
begitu saja di TPA hingga menggunung dan membusuk sehigga dapat menganggu
keindahan, pencemaran air hingga penyebab penyakit. Sampah yang jorok tersebut
mempunyai potensi energi untuk membangkitkan listrik. Negara-negara maju seperti
Denmark, Perancis, Swiss, Swedia sudah memanfaatkan sampah menjadi energi
listrik (terbarukan). Bahkan Swedia yang dikenal dalam manajemen sampah yang
baik pun harus rela mengimpor sampah-sampah dari negara Eropa lain. Swedia
memiliki program Waste-to-Energi yaitu
mendaur ulang sampah dan mengubahnya menjadi energi panas dan listrik (dikutip
dari groen-indonesia.com). Hal itu bisa
dilakukan oleh PLN untuk menjadikan sampah sebagai energi alternatif selain ikut
menyelesaikan persoalan sampah di kota-kota besar Indonesia.
Kemudian, kita bisa belajar dari negara Singapura, salah
satu negara yang dianggap terdepan dalam inovasi listrik yaitu salah satunya
menciptakan toilet untuk mengubah kotoran manusia menjadi listrik dan pupuk. PLN juga bisa memanfaatkan tanaman-tanaman
yang memiliki potensi sebagai bahan baku untuk pembangkit listrik biodiesel,
seperti tanaman jarak, kelapa, kelor dan lain sebagainya. Sebenarnya masih
banyak lagi inovasi energi alternatif yang bisa dicari dan dilakukan demi
kemajuan listrik Indonesia. Seperti kata peribahasa bahwa “kalau ada kemauan
pasti ada jalan.” Kalau PLN ada kemauan menerangi seluruh Indonesia dengan
mengoptimalkan energi alternatif terbarukan, pasti jalan menuju impian itu
tercapai.
3. Mandiri
energi listrik bagi daerah transmigrasi dan terpencil
Untuk
mengurangi frekuensi pemadaman listrik oleh PLN, tidak ada salahnya PLN bekerja
sama dengan daerah transmigrasi untuk
mengembangkan potensi pembangkit listrik yang dimiliki oleh daerah tersebut.
Tidak hanya menghindari pemadaman tetapi
bagi daerah-daerah terpencil yang belum mencicipi listrik bisa merasakannya
segera. Sebagian besar daerah-daerah tersebut harus menerima pasokan enegi listrik
dari daerah lainnya. Jika pasokan energi listrik tidak mencukupi maka salah satu daerah
yang menerima pasokan listrik harus rela tidak mendapat listrik. Seharusnya
setiap daerah di rancang untuk mandiri energi listrik. Dengan kata lain setiap
daerah harus mempunyai pembangkit listrik sendiri yang mampu memenuhi area daerahnya
dengan melihat potensi lokal yang dimiliki oleh daerah tersebut. Sebagai
contoh, Gorontalo yang terkenal sebagai salah satu penghasil jagung terbesar di
Indonesia memanfaatkan tongkol jagung sebagai sumber energi utama untuk
menggerakkan generator dan menghasilkan listrik. Hal ini tidak terkecuali
dengan potensi daerah lainnya.
Semasa KKN yang
bertempat di salah satu desa transmigrasi Siak-Riau, saya dan teman-teman harus
rela hidup tanpa listrik dari pagi hingga sore hari. Ketika Magrib tiba, desa
akan diterangi oleh bantuan genset (PLTD) sebagai alat pembangkit listrik.
Seperti kita ketahui bahwa harga solar untuk menghidupkan genset sangat mahal.
Padahal daerah transmigrasi tersebut sangat kaya dengan tumbuhan kelapa sawit.
Hampir seluruh daerah ditumbuhi oleh pohon-pohon sawit. Seyogyanya PLN bisa
memanfaatkan sumber biomassa seperti limbah sawit sebagai pembangkit listrik sehingga
daerah-daerah terpencil bisa merasakan listrik setiap hari. Pemanfaatan limbah
biomassa bisa menjadi salah satu energi alternatif yang dapat mengurangi
ketergantungan terhadap bahan bakar fosil. Selain itu, energi biomassa termasuk
ramah lingkungan, serta listrik yang dihasilkan relatif murah dibandingkan dengan
pembangkit listrik berbahan fosil.
4. Penggalakan penelitian energi alternatif dan
reward bagi pengembang energi
Para peneliti Indonesia telah banyak
mengembangkan dan menghasilkan energi alternatif untuk Indonesia tapi hampir
sebagian besar hasil penelitian tersebut hanya teronggok di lemari arsip
penelitian kampus dan lembaga penelitian. Bahkan tidak jarang beberapa
perguruan tinggi ternama juga mengadakan lomba inovasi energi alternatif hingga
menghasilkan berbagai macam energi alternatif listrik seperti yang dihasilkan
oleh mahasiswa IPB baru-baru ini tentang
pengolahan limbah terasi sebagai pembangkit listrik. Tetapi tetap saja akan sia-sia sebuah
penelitian tersebut jika kurangnya perhatian pemerintah Indonesia terhadap pengembangan
diversifikasi energi bagi Indonesia. PLN
bisa saling bekerja sama dengan pemerintah untuk menggalakkan penelitian di
bidang energi listrik (terbarukan) seperti memberikan fasilitas dan dana
penelitian bagi lembaga penelitian dan perguruan tinggi sehingga potensi
penelitian yang dihasilkan bisa diberdaya gunakan. Selain itu, reward bisa
diberikan kepada pengembang energi jika PLN bisa menggandeng investor asing dan
menjelaskan keuntungan dari bisnis energi alternatif tersebut.
5. Memberikan
awareness (pemahaman) kepada
pelanggan dan masyarakat luas
Para
pelanggan dan masyarakat luas kurang sadar dan peduli dengan isu penghematan
energi terutama energi listrik sehingga menyebabkan mereka bisa memakai listrik
sepuasnya tanpa merasa takut akan kekurangan listrik. Mereka yakin bahwa sudah
kewajiban PLN untuk menyediakan
pelayanan dan penyediaan listrik bagi masyarakat. Padahal salah satu penyebab terjadinya
pemadaman yaitu tingginya pemakaian listrik oleh masyarakat sehingga jumlah
listrik melebihi kapasitas yang disediakan oleh PLN dengan kata lain overload. Sehingga ketika lampu padam,
masyarakat hanya bisa berkoar-koar marah mengatakan bahwa mereka sudah membayar tepat
waktu tetapi PLN seenak saja melakukan pemadaman.
Kurang
transparasinya PLN terhadap masyarakat menyebabkan para pelanggan kecewa bahkan
tidak jarang mereka memaki PLN di jejaring sosial. PLN harus melakukan kampanye
penghematan listrik secara massive
(besar-besaran) bukan hanya melalui televisi, koran atau radio tapi lebih
secara luas dengan menggunakan booklet.
Memang menggunakan booklet adalah
cara kuno dan menghabiskan banyak kertas dan biaya tapi menurut saya langkah
ini sangat efektif.
Saya pernah
mendapatkan booklet dari SKK migas
ketika pemerintah kota Pekanbaru mengadakan pameran (expo) bulan lalu. Booklet ini berisikan tentang penjelasan
tugas pokok mereka diilustrasikan dengan gambar yang menarik seperti komik
berwarna. Booklet tersebut tidak
hanya menjelaskan tugas pokok mereka tetapi juga menggambarkan eksplorasi
minyak dan bumi, produksi hingga pendistribusian lalu hambatan-hambatan yang
dialami oleh para kontraktor migas seperti pembebasan lahan. Booklet ini secara tidak langsung
memberikan pengetahuan kepada masyarakat luas sekaligus memberikan pengaruh
signifikan bersifat persuasif sehingga masyarakat paham apa kerja yang
dilakukan oleh SKK migas dan para kontraktor migas.
PLN bisa
menggunakan cara ini sebagai kampanye penghematan listrik dengan ilustrasi
tentang energi fosil yang jumlahnya akan menipis di masa depan pun ikut
mengajak masyarakat untuk mendukung energi alternatif dan terbarukan. Selain
itu bisa menjelaskan tentang alur pekerjaan PLN hingga hambatan-hambatan yang
dialami seperti mengapa terjadinya pemadaman, pencatatan meteran yang
membengkak dan lain sebagainya. Hal itu bisa membuat masyarakat percaya bahwa
PLN tidaklah bekerja sia-sia demi melayani pelanggan.
Selain
menggunakan booklet, PLN bisa
memberikan awareness kepada generasi
muda dengan membagikan stiker, membuat komik hemat listrik dan mendesain maskot.
Maskot merupakan salah satu cara perusahaan
untuk mengenalkan bisnis mereka kepada orang awam. Dengan menggunakan maskot
ditambah melakukan sosialisasi dan menyebarkan buku komik tentang penghematan
energi listrik kepada anak-anak sekolah, maka opini mereka akan terbentuk bahwa
penghematan energi dimulai dari sekarang.
6. Pelayanan
kepada pelanggan melalui jejaring sosial
PLN bisa
menggunakan jejaring sosial seperti Facebook dan Twitter untuk mengkampanyekan isu penghematan
listrik dan memberitahukan masalah pemadaman listrik. Selain itu bisa digunakan
sebagai ajang untuk mendekatkan diri dengan pelanggan dan masyarakat luas. Sebenarnya
saya sudah melihat bahwa PLN beberapa daerah sudah memiliki Twitter
masing-masing tetapi sebagian Twitter PLN daerah tersebut tidak update memberikan informasi pemadaman
atau menjawab pertanyaan masyarakat. Masyarakat Indonesia lebih menyukai menggunakan
jejaring sosial untuk tempat berkeluh kesah kepada PLN daripada menggunakan call center. Hal itu bisa dibuktikan
karena Indonesia merupakan salah satu pengguna terbesar di dunia dalam jejaring
sosial.
7. Sistem pencatatan meteran online
Ketika
mencari tahu tentang opini masyarakat terhadap kinerja PLN melalui internet,
masyarakat dan pelanggan bukan hanya jengkel karena pemadaman tetapi juga
masalah pencatatan meteran yang sering membengkak. Para pelanggan listrik pasca
bayar sering dikejutkan tentang masalah jumlah pemakaian dan pembayaran
yang membengkak dibandingkan bulan-bulan sebelumnya. Saya mendapatkan informasi
bahwa hal itu disebabkan karena kekurang telitian para petugas pencatat meteran
dan kadang kala mereka mencatatnya dengan asal-asalan. Siapa yang tidak jengkel
jika dihadapi situasi bengkaknya pembayaran ditambah lagi proses pengembalian
uang pembayaran yang sepertinya agak ‘njelimet bagi pelanggan yang belum pernah mengalami.
Ada beberapa PLN daerah yang menerapkan proses
pencatatan meteran menggunakan kamera digital untuk menghindari kesalahan.
Angka meteran di capture menggunakan
kamera kemudian menjadi bukti jika ada pelanggan yang protes. Tetapi saya pikir
cara tersebut belum efektif. Masih saja terdapat kesalahan ketika petugas
mencatat angka-angka atau mengetik angka dari foto tersebut ke komputer.
Ada
penelitian menarik yang dilakukan oleh mahasiswa jurusan Sistem Informasi
STIKOM Surabaya tentang aplikasi pembaca meteran listrik berbasis android. Prinsip kerja aplikasi pembaca meteran
listrik tersebut adalah memindai barcode pelanggan untuk nomor pelanggan dan
menfoto pemakaian pelanggan dengan teknik Optical Character Recognition untuk
pemakaian pelanggan. Setelah proses pembacaan dan pencatatan selesai, hasil
pembacaan dan pencatatan disimpan dalam database SQLite (dikutip dari makalah
penelitian mahasiswa STIKOM Surabaya). Aplikasi ini menurut saya bisa
dikembangkan lagi yaitu data yang udah tersimpan tadi bisa di upload ke
database PLN sehingga petugas bisa dengan cepat mendapatkan data pelanggan,
jumlah penggunaan listrik dan bisa menghitung pembayaran secara akurat. Aplikasi
ini sangat efektif sekaligus menghemat biaya.
Saya berharap semua ide ini bisa
memberikan pencerahan bagi PLN untuk meningkatkan kinerja pelayanan. Mungkin
ada beberapa ide yang seharusnya bukan area kerja PLN, tetapi saya berharap
ide-ide tersebut bisa disampaikan kepada pemerintah. PLN dan pemerintah
bisa saling bekerja sama demi masa depan listrik Indonesia. Seperti motto PLN “Listrik
untuk Kehidupan yang Lebih Baik.”
Referensi:
http://www.alpensteel.com/article/126-113-energi-lain-lain/152--pembangkit-listrik-tenaga-biodiesel
http://www.ristek.go.id/index.php/module/News+News/id/13815http://www.djlpe.esdm.go.id/modules/news/mbl_detail.php?news_id=2265http://konversi.wordpress.com/2009/11/18/kelistrikan-nasional-masalah-dan-solusinya/
http://www.groen-indonesia.com/articles.php?aID=41
http://www.tribunnews.com/bisnis/2014/07/22/pln-miliki-pembangkit-listrik-tenaga-tongkol-jagung
http://finance.detik.com/read/2013/09/19/124338/2363372/1034/pln-waspada-cadangan-minyak-ri-diprediksi-ludes-2025
Makalah penelitian mahasiswa STIKOM Surabaya diakses: ppta.stikom.edu/upload/.../05410100016Makalah.pdf
Sumber gambar:
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhjw7V-Ir8I7N-J1XDoq_QB1VzS7jNIWMDZwzhFGDXZyvab6mPnki5yRskDwRIohJZciMGAUQzJON4fMU6oEVjcPCpbF5oJ0chqV7VY6YGMrNK3xAgMRxpeJ8C5qRGyEeKii2rdEhwKLu0A/s1600/gambar+energi+terbarukan.gif
http://bengkuluekspress.com/wp-content/uploads/2014/06/LISTRIK-mati-33.png
http://www.jogjainvest.jogjaprov.go.id/assets/file/yaMsJgltZQ8PekWb.jpg
0 comments:
Post a Comment