Wednesday, October 15, 2014

7 Ide KecilKU untuk PLN



Tepat  pukul enam sore tanggal 13 Oktober, lampu kamar tiba-tiba mati ketika saya sedang asyik menuliskan ide untuk PLN. Ini bukan mati karena masalah overload yang biasa saya alami di sore hari tetapi lampu memang mati langsung dari sang perusahaan plat merah, PLN. Tidak ada pemberitahuan sama sekali bahkan siang hari listrik telah padam sebelumnya. Di kalangan lingkungan tempat tinggal saya fenomena ‘listrik mati’ sudah menjadi hal yang ‘biasa’ bagi masyarakat disini. Tidak ada ribut-ribut atau penduduk kalang kabut seperti mengalami bencana alam, faktanya mereka  terlihat adem ayem dan berpikir bahwa mungkin penyebab pemadaman listrik disebabkan oleh beberapa ‘alasan klasik’ yang sudah biasa bagi kami, semisal perbaikan atau pemeliharaan pembangkit listrik, kabel putus, gangguan jaringan tegangan hingga stigma tentang mahalnya BBM menyebabkan listrik mati. Penduduk yang berpikir seperti ini tidak terlihat merasa dirugikan sedikitpun dengan pemadaman  tanpa berita yang jelas. Listrik mati mungkin sudah menjadi tradisi yang biasa bagi kota-kota maju di Indonesia. 

Tapi tidak jarang juga banyak pihak merasa dirugikan dengan sikap PLN tersebut, bahkan para penduduk Indonesia lebih suka mencurahkan uneg-uneg keluhan dan kemarahan kepada PLN di jejaring sosial. Dan uneg-uneg tersebut bisa dipastikan kebanyakan bersifat negatif. Padahal sebagai perusahaan listrik negara yang bekerja menyediakan tenaga listrik, seharusnya bisa memberikan pelayanan yang optimal sehingga masyarakat tidak mengalami kerugian bagi pelanggan yang membayar tepat waktu. Selain itu, para pelanggan yang lebih suka bercuap-cuap negatif, mengejek pelayanan PLN, hal itu menjadikan PLN dicap sebagai perusahaan yang tidak kompeten melayani pelanggan.


Saya hanyalah seorang mahasiswa biasa sekaligus pengguna listrik dari PLN. Meskipun saya tinggal di kota dan bersyukur bisa merasakan listrik setiap hari, tetapi saya kadangkala merasa ‘jengkel’ saat pemadaman listrik berlangsung padahal ketika itu saya sangat membutuhkan listrik untuk belajar.  Sedari dulu saya ingin menyalurkan beberapa pendapat atau ide untuk PLN walaupun status saya hanyalah pengguna bukan pelanggan PLN. Maka melalui blog ini, saya berharap ide saya bisa dibaca dan bisa memberikan inspirasi bagi PLN. Agar di masa depan PLN bisa menjadi perusahaan listrik negara yang bukan hanya andal dan peduli dalam melayani pelanggan tetapi juga bisa memberikan penerangan hingga ke seluruh pelosok negeri Indonesia. Saya sebut sebagai 7 ide kecilKU untuk PLN:

            1.   Ayo ‘move on’ ke energi terbarukan

Sebanyak 88% pembangkit PLN saat ini masih mengandalkan energi fosil. Pembangkit menggunakan bahan bakar batubara mencapai 44%, gas 21%, dan minyak 23%, sementara energi terbarukan masih kecil sekali hanya 3,5% (dikutip dari finance.detik.com). Selain itu Indonesia diprediksi akan menghadapi krisis energi pada tahun 2025 karena sumber energi fosil terutama minyak bumi dipastikan jumlahnya mengalami penyusutan dari tahun ke tahun. 

Salah satu misi PLN yaitu “mengupayakan agar tenaga listrik menjadi pendorong kegiatan ekonomi”. Jika misi tersebut dikaitkan dengan jumlah energi fosil di masa mendatang, apakah Indonesia harus kembali ke zaman dulu lagi menggunakan lilin pada malam hari?  Bagaimana ekonomi Indonesia bisa berjalan lancar di masa depan  jika PLN  masih tetap bertahan dengan energi fosil? 

Saatnya PLN mulai bertindak dan concern dengan potensi energi terbarukan. Jangan menunggu energi fosil habis kemudian bertindak. Setidaknya energi fosil tersebut harus disisakan bagi generasi mendatang sehingga mereka tahu energi fosil itu seperti apa. Untuk beralih seratus persen menggunakan energi terbarukan merupakan sebuah jalan berliku yang memang tidak mudah. 


Walaupun begitu Indonesia siap menghadapi krisis energi suatu hari nanti. Indonesia tidak kalah dibandingkan dengan negara maju dalam hal potensi energi terbarukan. Tanpa kita sadari Indonesia dikaruniai energi terbarukan yang cukup banyak seperti energi matahari, angin, panas bumi (geothermal) hingga gelombang laut pun bisa dimanfaatkan sebagai sumber pembangkit listrik. Indonesia masih belum mengoptimalkan potensi ini padahal Indonesia dikelilingi oleh laut yang luas. Bahkan negara Jerman dan Australia sudah melihat dan mengembangkan potensi gelombang laut. Selain itu, Jerman yang dulu notabene pengguna nuklir sebagai pembangkit listrik  harus rela beralih setahap demi setahap ke energi angin demi bencana nuklir yang menimpa Fukushima, Jepang sebelumnya tidak menimpa mereka.

 Energi terbarukan memiliki banyak keuntungan, salah satunya tidak akan pernah habis dan ramah lingkungan jika dibandingkan dengan minyak bumi dan batu bara yang merupakan salah satu penyebab pemanasan global. Bisnis energi terbarukan memang membutuhkan dana yang tidak sedikit tetapi PLN bisa mempromosikan keuntungan bisnis energi tersebut kepada para investor.

2.  Inovasi energi alternatif

Selain menggunakan potensi energi terbarukan yang sudah disediakan oleh alam, sumber energi listrik bisa didapatkan dari hasil inovasi energi alternatif, salah satunya sampah. Sampah merupakan salah satu problem yang sering dihadapi oleh kota-kota besar di dunia tidak terkecuali di Indonesia. Kebanyakan sampah dibiarkan begitu saja di TPA hingga menggunung dan membusuk sehigga dapat menganggu keindahan, pencemaran air hingga penyebab penyakit. Sampah yang jorok tersebut mempunyai potensi energi untuk membangkitkan listrik. Negara-negara maju seperti Denmark, Perancis, Swiss, Swedia sudah memanfaatkan sampah menjadi energi listrik (terbarukan). Bahkan Swedia yang dikenal dalam manajemen sampah yang baik pun harus rela mengimpor sampah-sampah dari negara Eropa lain. Swedia memiliki program  Waste-to-Energi yaitu mendaur ulang sampah dan mengubahnya menjadi energi panas dan listrik (dikutip dari groen-indonesia.com).  Hal itu bisa dilakukan oleh PLN untuk menjadikan sampah sebagai energi alternatif selain ikut menyelesaikan persoalan sampah di kota-kota besar Indonesia. 

Kemudian,  kita bisa belajar dari negara Singapura, salah satu negara yang dianggap terdepan dalam inovasi listrik yaitu salah satunya menciptakan toilet untuk mengubah kotoran manusia menjadi listrik dan pupuk.  PLN juga bisa memanfaatkan tanaman-tanaman yang memiliki potensi sebagai bahan baku untuk pembangkit listrik biodiesel, seperti tanaman jarak, kelapa, kelor dan lain sebagainya. Sebenarnya masih banyak lagi inovasi energi alternatif yang bisa dicari dan dilakukan demi kemajuan listrik Indonesia. Seperti kata peribahasa bahwa “kalau ada kemauan pasti ada jalan.” Kalau PLN ada kemauan menerangi seluruh Indonesia dengan mengoptimalkan energi alternatif terbarukan, pasti jalan menuju impian itu tercapai.

 
3. Mandiri energi listrik bagi daerah transmigrasi dan terpencil

Untuk mengurangi frekuensi pemadaman listrik oleh PLN, tidak ada salahnya PLN bekerja sama dengan daerah transmigrasi  untuk mengembangkan potensi pembangkit listrik yang dimiliki oleh daerah tersebut. Tidak hanya menghindari pemadaman tetapi  bagi daerah-daerah terpencil yang belum mencicipi listrik bisa merasakannya segera. Sebagian besar daerah-daerah tersebut harus menerima pasokan enegi listrik dari daerah lainnya. Jika pasokan energi listrik tidak mencukupi maka salah satu daerah yang menerima pasokan listrik harus rela tidak mendapat listrik. Seharusnya setiap daerah di rancang untuk mandiri energi listrik. Dengan kata lain setiap daerah harus mempunyai pembangkit listrik sendiri yang mampu memenuhi area daerahnya dengan melihat potensi lokal yang dimiliki oleh daerah tersebut. Sebagai contoh, Gorontalo yang terkenal sebagai salah satu penghasil jagung terbesar di Indonesia memanfaatkan tongkol jagung sebagai sumber energi utama untuk menggerakkan generator dan menghasilkan listrik. Hal ini tidak terkecuali dengan potensi daerah lainnya. 


Semasa KKN yang bertempat di salah satu desa transmigrasi Siak-Riau, saya dan teman-teman harus rela hidup tanpa listrik dari pagi hingga sore hari. Ketika Magrib tiba, desa akan diterangi oleh bantuan genset (PLTD) sebagai alat pembangkit listrik. Seperti kita ketahui bahwa harga solar untuk menghidupkan genset sangat mahal. Padahal daerah transmigrasi tersebut sangat kaya dengan tumbuhan kelapa sawit. Hampir seluruh daerah ditumbuhi oleh pohon-pohon sawit. Seyogyanya PLN bisa memanfaatkan sumber biomassa seperti limbah sawit sebagai pembangkit listrik sehingga daerah-daerah terpencil bisa merasakan listrik setiap hari. Pemanfaatan limbah biomassa bisa menjadi salah satu energi alternatif yang dapat mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar fosil. Selain itu, energi biomassa termasuk ramah lingkungan, serta listrik yang dihasilkan relatif murah dibandingkan dengan pembangkit listrik berbahan fosil.

4. Penggalakan penelitian energi alternatif dan reward bagi pengembang energi

Para peneliti Indonesia telah banyak mengembangkan dan menghasilkan energi alternatif untuk Indonesia tapi hampir sebagian besar hasil penelitian tersebut hanya teronggok di lemari arsip penelitian kampus dan lembaga penelitian. Bahkan tidak jarang beberapa perguruan tinggi ternama juga mengadakan lomba inovasi energi alternatif hingga menghasilkan berbagai macam energi alternatif listrik seperti yang dihasilkan oleh mahasiswa IPB  baru-baru ini tentang pengolahan limbah terasi sebagai pembangkit listrik.  Tetapi tetap saja akan sia-sia sebuah penelitian tersebut jika kurangnya perhatian pemerintah Indonesia terhadap pengembangan diversifikasi energi bagi Indonesia.  PLN bisa saling bekerja sama dengan pemerintah untuk menggalakkan penelitian di bidang energi listrik (terbarukan) seperti memberikan fasilitas dan dana penelitian bagi lembaga penelitian dan perguruan tinggi sehingga potensi penelitian yang dihasilkan bisa diberdaya gunakan. Selain itu, reward bisa diberikan kepada pengembang energi jika PLN bisa menggandeng investor asing dan menjelaskan keuntungan dari bisnis energi alternatif tersebut.  

5. Memberikan awareness (pemahaman) kepada pelanggan dan masyarakat luas

Para pelanggan dan masyarakat luas kurang sadar dan peduli dengan isu penghematan energi terutama energi listrik sehingga menyebabkan mereka bisa memakai listrik sepuasnya tanpa merasa takut akan kekurangan listrik. Mereka yakin bahwa sudah kewajiban PLN  untuk menyediakan pelayanan dan penyediaan listrik bagi masyarakat. Padahal salah satu penyebab terjadinya pemadaman yaitu tingginya pemakaian listrik oleh masyarakat sehingga jumlah listrik melebihi kapasitas yang disediakan oleh PLN dengan kata lain overload. Sehingga ketika lampu padam, masyarakat hanya bisa berkoar-koar marah mengatakan bahwa mereka sudah membayar tepat waktu tetapi PLN seenak saja melakukan pemadaman. 

Kurang transparasinya PLN terhadap masyarakat menyebabkan para pelanggan kecewa bahkan tidak jarang mereka memaki PLN di jejaring sosial. PLN harus melakukan kampanye penghematan listrik secara massive (besar-besaran) bukan hanya melalui televisi, koran atau radio tapi lebih secara luas dengan menggunakan booklet. Memang menggunakan booklet adalah cara kuno dan menghabiskan banyak kertas dan biaya tapi menurut saya langkah ini sangat efektif. 

Saya pernah mendapatkan booklet dari SKK migas ketika pemerintah kota Pekanbaru mengadakan pameran (expo) bulan lalu. Booklet ini berisikan tentang penjelasan tugas pokok mereka diilustrasikan dengan gambar yang menarik seperti komik berwarna. Booklet tersebut tidak hanya menjelaskan tugas pokok mereka tetapi juga menggambarkan eksplorasi minyak dan bumi, produksi hingga pendistribusian lalu hambatan-hambatan yang dialami oleh para kontraktor migas seperti pembebasan lahan. Booklet ini secara tidak langsung memberikan pengetahuan kepada masyarakat luas sekaligus memberikan pengaruh signifikan bersifat persuasif sehingga masyarakat paham apa kerja yang dilakukan oleh SKK migas dan para kontraktor migas.


PLN bisa menggunakan cara ini sebagai kampanye penghematan listrik dengan ilustrasi tentang energi fosil yang jumlahnya akan menipis di masa depan pun ikut mengajak masyarakat untuk mendukung energi alternatif dan terbarukan. Selain itu bisa menjelaskan tentang alur pekerjaan PLN hingga hambatan-hambatan yang dialami seperti mengapa terjadinya pemadaman, pencatatan meteran yang membengkak dan lain sebagainya. Hal itu bisa membuat masyarakat percaya bahwa PLN tidaklah bekerja sia-sia demi melayani pelanggan. 

Selain menggunakan booklet, PLN bisa memberikan awareness kepada generasi muda dengan membagikan stiker, membuat komik hemat listrik dan mendesain maskot. Maskot merupakan salah satu cara  perusahaan untuk mengenalkan bisnis mereka kepada orang awam. Dengan menggunakan maskot ditambah melakukan sosialisasi dan menyebarkan buku komik tentang penghematan energi listrik kepada anak-anak sekolah, maka opini mereka akan terbentuk bahwa penghematan energi dimulai dari sekarang. 



6. Pelayanan kepada pelanggan melalui jejaring sosial



PLN bisa menggunakan jejaring sosial seperti Facebook dan Twitter untuk mengkampanyekan isu penghematan listrik dan memberitahukan masalah pemadaman listrik. Selain itu bisa digunakan sebagai ajang untuk mendekatkan diri  dengan pelanggan dan masyarakat luas. Sebenarnya saya sudah melihat bahwa PLN beberapa daerah sudah memiliki Twitter masing-masing tetapi sebagian Twitter PLN daerah tersebut tidak update memberikan informasi pemadaman atau menjawab pertanyaan masyarakat. Masyarakat Indonesia lebih menyukai menggunakan jejaring sosial untuk tempat berkeluh kesah kepada PLN daripada menggunakan call center. Hal itu bisa dibuktikan karena Indonesia merupakan salah satu pengguna terbesar di dunia dalam jejaring sosial. 

7.  Sistem pencatatan meteran online

Ketika mencari tahu tentang opini masyarakat terhadap kinerja PLN melalui internet, masyarakat dan pelanggan bukan hanya jengkel karena pemadaman tetapi juga masalah pencatatan meteran yang sering membengkak. Para pelanggan listrik pasca bayar sering dikejutkan tentang masalah jumlah pemakaian dan pembayaran yang membengkak dibandingkan bulan-bulan sebelumnya. Saya mendapatkan informasi bahwa hal itu disebabkan karena kekurang telitian para petugas pencatat meteran dan kadang kala mereka mencatatnya dengan asal-asalan. Siapa yang tidak jengkel jika dihadapi situasi bengkaknya pembayaran ditambah lagi proses pengembalian uang pembayaran yang sepertinya agak ‘njelimet bagi pelanggan yang belum pernah mengalami.
 Ada beberapa PLN daerah yang menerapkan proses pencatatan meteran menggunakan kamera digital untuk menghindari kesalahan. Angka meteran di capture menggunakan kamera kemudian menjadi bukti jika ada pelanggan yang protes. Tetapi saya pikir cara tersebut belum efektif. Masih saja terdapat kesalahan ketika petugas mencatat angka-angka atau mengetik angka dari foto tersebut ke komputer.

Ada penelitian menarik yang dilakukan oleh mahasiswa jurusan Sistem Informasi STIKOM Surabaya tentang aplikasi pembaca meteran listrik berbasis android. Prinsip kerja aplikasi pembaca meteran listrik tersebut adalah memindai barcode pelanggan untuk nomor pelanggan dan menfoto pemakaian pelanggan dengan teknik Optical Character Recognition untuk pemakaian pelanggan. Setelah proses pembacaan dan pencatatan selesai, hasil pembacaan dan pencatatan disimpan dalam database SQLite (dikutip dari makalah penelitian mahasiswa STIKOM Surabaya). Aplikasi ini menurut saya bisa dikembangkan lagi yaitu data yang udah tersimpan tadi bisa di upload ke database PLN sehingga petugas bisa dengan cepat mendapatkan data pelanggan, jumlah penggunaan listrik dan bisa menghitung pembayaran secara akurat. Aplikasi ini sangat efektif sekaligus menghemat biaya. 

Saya berharap semua ide ini bisa memberikan pencerahan bagi PLN untuk meningkatkan kinerja pelayanan. Mungkin ada beberapa ide yang seharusnya bukan area kerja PLN, tetapi saya berharap ide-ide tersebut bisa disampaikan kepada pemerintah. PLN dan pemerintah bisa saling bekerja sama demi masa depan listrik Indonesia. Seperti motto PLN Listrik untuk Kehidupan yang Lebih Baik.”

Referensi:

http://www.alpensteel.com/article/126-113-energi-lain-lain/152--pembangkit-listrik-tenaga-biodiesel 
http://www.ristek.go.id/index.php/module/News+News/id/13815http://www.djlpe.esdm.go.id/modules/news/mbl_detail.php?news_id=2265http://konversi.wordpress.com/2009/11/18/kelistrikan-nasional-masalah-dan-solusinya/ 
http://www.groen-indonesia.com/articles.php?aID=41 
http://www.tribunnews.com/bisnis/2014/07/22/pln-miliki-pembangkit-listrik-tenaga-tongkol-jagung 
http://finance.detik.com/read/2013/09/19/124338/2363372/1034/pln-waspada-cadangan-minyak-ri-diprediksi-ludes-2025 
Makalah penelitian mahasiswa STIKOM Surabaya diakses: ppta.stikom.edu/upload/.../05410100016Makalah.pdf

Sumber gambar:

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhjw7V-Ir8I7N-J1XDoq_QB1VzS7jNIWMDZwzhFGDXZyvab6mPnki5yRskDwRIohJZciMGAUQzJON4fMU6oEVjcPCpbF5oJ0chqV7VY6YGMrNK3xAgMRxpeJ8C5qRGyEeKii2rdEhwKLu0A/s1600/gambar+energi+terbarukan.gif
http://bengkuluekspress.com/wp-content/uploads/2014/06/LISTRIK-mati-33.png
http://www.jogjainvest.jogjaprov.go.id/assets/file/yaMsJgltZQ8PekWb.jpg

0 comments:

Post a Comment