“Asuransi? Ngapain
juga ikut asuransi?”
Begitu lontaran kalimat saya utarakan pertama
kali ketika mengetahui teman terdekat saya yang baru satu tahun bekerja, sudah mendaftar
asuransi jiwa di salah satu
perusahaan asuransi Indonesia. Saya berpikir untuk apa ikut asuransi padahal
tubuh masih sehat, kuat dan masih muda. Ditambah lagi selama kita masih bisa
menghindari segala peyebab penyakit dan mengikuti gaya hidup sehat, insya Allah
kita bisa sehat sampai tua. Lah, kok kalah dengan orang-orang dulu seperti
nenek saya yang sudah berumur 87
tahun tapi masih hidup dan sehat sampai sekarang.
Saya berpikir seperti itu karena saya masih seorang mahasiwi yang belum berkeluarga dan berpenghasilan. Bagi saya, asuransi sama saja dengan menghabiskan uang. Lebih baik
mengolah uang tersebut menjadi sebuah bisnis atau investasi. Dengan begitu uang
tersebut bisa berkembang. Bandingkan dengan skema pembayaran
asuransi tiap bulan dan harus menunggu datangnya risiko (musibah) kemudian uang atau premi asuransi yang sudah dibayar tersebut bisa
cair.
Suatu hari saya mendapat
info bahwa Allianz, salah satu perusahaan asuransi
terbesar Indonesia, mengadakan lomba
menulis tentang asuransi. Saya pun tertantang. Apakah saya bisa menulis tentang
asuransi padahal pandangan negatif saya tentang
asuransi masih belum berubah.
Disebabkan ‘keawaman’ saya tentang asuransi, saya pun mencari
informasi mengenai asuransi melalui sumber-sumber di internet. Saya pun tersadar bahwa asuransi memang penting dalam kehidupan kita. Mengapa? Karena
asuransi memiliki peran besar dan penting yang sangat dibutuhkan pada setiap aspek kehidupan kita.
Di Indonesia, kesadaran masyarakat tentang asuransi memang tumbuh tetapi hal itu tidak
dibarengi dengan pembelian produk asuransi. Hal itu berdasarkan survey yang dilakukan oleh Swiss Re,
perusahaan reasuransi berbasis di Swiss. Williem Hoesen, Vice President of
Client Markets Medical Insurance Swiss Re, mengatakan 89 persen
penduduk Tanah Air sudah menyadari pentingnya asuransi kesehatan. Namun, hanya 17 persen saja yang akhirnya memutuskan
untuk membeli produk tersebut.1
Ironisnya adalah penduduk Indonesia sebenarnya
mampu membeli produk asuransi. Hal itu dibuktikan dengan meningkatnya jumlah
masyarakat ekonomi kelas menengah. World Bank mengatakan, sebesar 56,5 persen dari 237 juta populasi
Indonesia sudah masuk ke dalam kategori kelas menengah (mid-class). Artinya, sekarang
sudah ada 134 juta masyarakat yang sudah masuk ke dalam tingkat finansial ini. 2
Bank Dunia (World Bank)
mengkategorikan kelas menengah yaitu mereka yang mampu membelanjakan uang
hingga USD 2 sampai USD 20 per hari. Bank dunia juga mengatakan nilai uang yang
dibelanjakan oleh para kelas menengah Indonesia terbilang luar biasa. Di tahun
2010, jumlah pengeluaran untuk membeli pakaian dan alas kaki sebesar Rp 113,4 triliun, barang rumah tangga
dan jasa Rp 194,4 triliun, plesir di luar negeri Rp 59 triliun, dan biaya transportasi
Rp 238,6 triliun.3 Luar biasa, bukan?
Dari data tersebut, kita bisa melihat bahwa masyarakat
Indonesia sangat konsumtif dan sadar asuransi tetapi kesadaran tersebut bertolak belakang dengan ‘keenganan’ mereka mengikuti atau mendaftar menjadi pengguna
asuransi. Hal itu bisa disebabkan karena belum gencarnya pemerintah dan
perusahaan asuransi memberikan edukasi atau melakukan kampanye kepada masyarakat tentang manfaat asuransi. Bandingkan dengan pemerintah Singapura dan Malaysia yang sudah mewajibkan asuransi untuk setiap
kendaraan. Tanpa asuransi, mobil di Malaysia dan Singapura tidak boleh
dikendarai. Sementara di Indonesia belum ada aturan seperti itu.4
Namun, ‘keenganan’ masyarakat tersebut
bisa disebabkan karena
masih adanya pandangan negatif masyarakat seperti saya yang menganggap asuransi itu tidak penting. Bahkan tersebar berita buruk tentang nasabah yang rajin membayar premi tiap bulan
tetapi saat mengajukan klaim, hak nasabah tersebut tidak terpenuhi. Kemudian ada lagi stigma bahwa menggunakan asuransi berarti melawan kehendak Tuhan karena hidup, mati, sakit dan musibah bencana adalah hak
Tuhan. Asuransi memang bukan alat penghindar atau penolak bencana tetapi asuransi merupakan sebuah
proteksi meringankan beban musibah dari
aspek finansial.
Well, sesuai judul tulisan diatas, maka mari kita ulik asuransi dan peran
pentingnya pada setiap aspek kehidupan.
Dikutip dari Kitab
Undang-undang Hukum Dagang (KUHD Pasal 246), asuransi atau pertanggungan adalah suatu
perjanjian, dengan mana seorang penanggung
mengikatkan diri kepada seorang tertanggung, dengan menerima suatu premi, untuk memberikan penggantian kepadanya karena suatu
kerugian, kerusakan atau kehilangan
keuntungan yang diharapkan, yang mungkin akan dideritanya karena suatu peristiwa yang tidak tentu.
Pengertian tersebut
dapat diterjemahkan menjadi:
1. Pihak tertanggung, merupakan nasabah yang
mentransferkan risiko (musibah) yang diterimanya ke pihak penanggung.
2. Pihak penanggung adalah perusahaan asuransi
yang menanggung dan mengganti kerugian dari pihak nasabah.
3. Premi yaitu biaya yang dibayar oleh nasabah ke perusahaan asuransi.
4. Syarat-syarat perjanjian asuransi serta hak dan
kewajiban kedua belah pihak tertulis dalam polis.
Dengan kata lain,
asuransi merupakan sebuah jalan pengalihan risiko (musibah) yang akan menimpa
kita karena risiko tersebut tidak dapat diprediksi kedatangannya dalam hidup.
Risiko dalam hidup dapat berupa kematian, sakit kritis, kehilangan mobil, rumah
terbakar dan lain sebagainya. Risiko tersebut bisa menghancurkan sisi finansial
keluarga terlebih lagi jika kita tidak mempunyai asuransi ketika sebuah musibah
datang. Asuransi dibutuhkan sebagai fungsi proteksi dengan mengcover semua risiko
yang menimpa kita atau yang akan dialami oleh anggota keluarga nanti.
Apakah memang wajib memiliki asuransi? Hal itu bisa dijawab dengan ilustrasi
seperti berikut:
Masih ingat dengan kejadian pesawat Malaysia MH370?
Coba bayangkan jika Anda adalah salah salah satu korban penumpang yang hilang dan Anda tidak memiliki asuransi,
bagaimana kelanjutan hidup istri, anak-anak dan
orang tua yang masih tanggungan Anda? Apakah harus menjual aset seperti mobil dan rumah baru bisa
mendapatkan uang dan melanjutkan hidup?
Atau tidak usah jauh-jauh menjadi korban
MH370, sebagaimana yang kita ketahui bahwa risiko atau musibah memang tidak bisa diprediksi kedatangannya.
Misalkan Anda sudah hidup
sehat, makan-makanan bergizi, berolahraga setiap hari tetapi tiba-tiba Anda didiagnosa menderita penyakit kanker stadium awal yang gejalanya memang tidak tampak,
apakah Anda siap menghadapi biaya rumah sakit
dan pengobatan lain yang jumlahnya
besar? Apakah Anda tega
berhutang sana-sini dan meninggalkan hutang tersebut pada keluarga tersayang Anda? Bagaimana kelanjutan pendidikan anak Anda kelak?
Seandainya Anda sudah
memiliki asuransi, misal asuransi jiwa, maka asuransi tersebut bisa digunakan
untuk mengajukan klaim kepada perusahaan asuransi. Uang klaim (pertanggungan)
tersebut bisa digunakan untuk melanjutkan hidup bagi keluarga yang ditinggalkan
sehingga kesedihan kehilangan kepala keluarga tidak harus dibarengi dengan
kesedihan finansial.
Ilustrasi kecil diatas bisa menggambarkan
betapa pentingnya asuransi pada aspek kehidupan
kita. Dibawah ini saya akan membahas lebih mendalam peran penting asuransi tersebut:
a. Asuransi Kesehatan
‘Sehat itu mahal.’ Kita
sudah sering mendengar frase tersebut. Kita sangat memahaminya tetapi tidak
diikuti dengan gaya hidup sehat. Memasuki zaman teknologi yang serba canggih
dan serba instan ini tidak ketinggalan gaya hidup kita pun juga ikut-ikutan
instan. Merasa sibuk dengan pekerjaan di kantor atau sibuk kuliah, kita pun
lupa untuk makan tepat waktu dan makan makanan bergizi sampai akhirnya harus
memilih makanan instan atau junk food.
Apalagi jika tidak diikuti dengan berolahraga setiap hari. Kemudian Anda
mendapat musibah yaitu kecelakaan yang membutuhkan perawatan intensif atau
tiba-tiba saja Anda didiagnosa menderita penyakit kritis, seperti stroke, gagal
ginjal, serangan jantung, kanker dan lain sebagainya. Pengobatan untuk berbagai
penyakit kritis tidak murah apalagi jika pengobatan tersebut dilakukan di
Indonesia. Mengapa? Menurut salah seorang akademikus Fakultas Kedokteran UGM,
Trisasi Lestari mengatakan bahwa lebih dari 90 persen alat kesehatan di
Indonesia masih impor atau teknologinya dipegang oleh perusahaan luar negeri. Seperti
alat untuk deteksi
kadar gula pada penderita diabetes hingga perangkat laboratorium untuk
pemeriksaan darah di banyak rumah sakit, bahkan jarum suntik pun masih impor. 5
Bayangkan ilustrasi
seperti ini, misalkan seorang pasien menderita penyakit kanker, untuk diagnosa awal dibutuhkan biaya Rp. 10
juta. Apabila jika harus mengambil
tindakan operasi, maka akan memakan biaya minimal
Rp. 25 hingga Rp. 30 juta. Kemudian, sang pasien harus menjalani
radiasi dan kemoterapi yang membutuhkan biaya Rp. 3 hingga Rp. 6 juta. Berapa banyak uang habis untuk menjalani
perawatan dari awal hingga akhir? Jika sang pasien tersebut tidak memiliki
asuransi kesehatan, mungkin ia harus
menjual aset seperti mobil, rumah atau harus hutang dengan keluarga
lain. Hal itu jelas sangat tidak mengenakkan. Asuransi kesehatan memilki
manfaat yang sangat besar bagi kita. Manfaat tersebut diantaranya perusahaan
asuransi menanggung biaya perawatan kritis, mengcover setidaknya 50% rawat
jalan atau rawat inap, membiayai tes laboraturium, biaya dokter, biaya
obat-obatan dan masih banyak lagi maanfat
asuransi kesehatan yang didapat. Dengan asuransi kesehatan, kita bisa melindungi keluarga dari
masalah keuangan saat kita harus
mendapatkan perawatan kesehatan.
b. Asuransi jiwa
Jika ditanya untuk apa Anda
bekerja? Tentu saja bekerja untuk menghidupi keluarga tercinta yang menjadi
tanggungan yaitu istri, anak, orang tua. Lantas apakah Anda sudah memikirkan risiko
terburuk jika suatu hari nanti Anda tidak dapat bekerja lagi disebabkan meninggal
dunia atau umur Anda yang tidak produktif untuk bekerja lagi, bagaimana
kelanjutan hidup orang-orang yang menjadi tanggungan Anda?
Tahukah Anda,
berdasarkan data terakhir dari
Badan Kesehatan Dunia (WHO), 60 persen dari
seluruh kematian atau sekitar 7,2 juta jiwa meninggal akibat jantung koroner
dan serangan jantung mendadak.6 Jika hal ini terjadi pada Anda apakah Anda memiliki tabungan yang
cukup untuk ditinggalkan? Sangat menyakitkan jika membiarkan mereka mengalami
kesulitan financial di masa depan ketika Anda tidak lagi menjadi tulang
punggung keluarga. Membeli asuransi jiwa merupakan sebuah pengeluaran dan
perencanaan finansial terbaik demi kelanjutan hidup orang-orang yang Anda
cintai. Ketika mengalami musibah misal meninggal, cacat sehingga tidak bisa
bekerja atau umur lanjut, asuransi jiwa masih memberikan manfaatnya. Manfaat
yang didapat yaitu memastikan bahwa keluarga
Anda memiliki cukup dana untuk melanjutkan hidup, memastikan penyelesaian
hutang yang dimiliki semasa hidup, dan anak-anak bisa melanjutkan pendidikan.
Jangan pikir bahwa
asuransi jiwa dibutuhkan hanya bagi yang sudah berkeluarga. Untuk anak muda masih lajang dan bekerja, asuransi jiwa adalah produk sangat diperlukan, terutama bagi mereka yang masih memiliki tanggung jawab untuk membantu perekonomian orang tua atau orang yang dicintai, misalnya untuk menyokong biaya
sekolah adik, kerabat atau saudara.
c. Asuransi properti
Data dari Dinas Pemadam Kebakaran dan
Penanggulangan Bencana DKI Jakarta, sejak Januari - 11 Desember 2013
telah terjadi 1.475 kebakaran. Jumlah ini mengalami peningkatan luar biasa dibandingkan dibandingkan tahun 2012 yang hanya 993
kebakaran. Jumlah korban kebakaran mencapai 8.534 kepala keluarga (KK) atau
34.291 jiwa. Korban jiwa
sebanyak 69 tewas dan 171 luka-luka. Sementara itu, penyebab kebakaran masih didominasi
akibat hubungan arus pendek listrik sebanyak 699 kejadian. 7
Dari data diatas kita
bisa menyimpulkan bahwa bukan hanya jiwa dan kesehatan saja yang perlu
diasuransikan, tetapi properti seperti rumah, ruko, apartemen pun juga harus diasuransikan.
Properti adalah aset yang sangat berharga. Ketika kita sudah membeli rumah
tiba-tiba bencana datang tanpa diduga seperti gempa bumi, banjir atau
kebakaran, mau tidak mau kita harus mengeluarkan biaya yang tidak sedikit untuk
memperbaikinya kembali. Seandainya properti yang dimilki semisal ruko yang
menjadi sumber pendapatan mengalami kebakaran, bagaimana Anda harus
menyelamatkan atau mengganti rugi barang-barang dan dokumen berharga yang sudah
terbakar habis? Lalu, apakah Anda tetap santai saja padahal Indonesia sudah
ditetapkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sebagai negara yang paling
rawan bencana?
Asuransi property
memiliki fungsi untuk mencover risiko dari bencana alam, kebakaran, kerusuhan,
perampokan, dan lain-lain. Selain itu, asuransi juga memberikan akomodasi
sementara yang menyertai ketika musibah seperti kebakaran atau gempa bumi terjadi.
Sungguh akan sia-sia kerja keras kita dalam mencicil rumah jika kita lalai
untuk mengasuransikannya.
d. Asuransi kendaraan
Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia
(Gaikindo) melaporkan total penjualan mobil di pasar nasional pada tahun 2013 mencapai 1.229.903 unit. Angka
tersebut melebihi penjualan tahun sebelumnya sebanyak 1,1 juta unit.8
Sedangkan Data Operasi Ketupat 2014 Polri
mencatat jumlah kecelakaan lalu lintas dalam arus mudik dan arus balik Lebaran
2014 mencapai 3.057 kasus.9 Kita bisa melihat bahwa risiko kendaraan juga memilki efek sangat besar
sama seperti kesehatan, jiwa dan
properti. Mobil termasuk
barang mewah berharga tinggi yang rawan ancaman tindakan kriminal dan kecelakaan. Apabila terjadi kerusakan akibat kecelakaan tertentu, pastinya
perbaikannya membutuhkan biaya yang mahal.
Asuransi memberikan proteksi sehingga kita terbebas dari perasaan
takut dan beban pikiran karena biaya. Jika terjadi kehilangan, Anda tidak perlu
cemas karena sudah memiliki asuransi yang akan membantu Anda. Selain itu,
asuransi juga mengcover risiko-risiko selain kecelakaan yaitu pencurian yang
didahului dengan tindak kekerasan, kebakaran, benturan, terbalik, terperosok
dan lain sebagainya. Asuransi direkomendasikan bagi Anda yang memiliki mobil
dalam tahapan cicilan atau kredit dengan begitu asuransi memberikan
perlindungan hingga masa pembayaran selesai.
e. Asuransi perjalanan
Allianz mencatat pertumbuhan travel market
Indonesia selama 2008-2012 sebesar 8,5 persen dengan jumlah traveler mencapai
7,6 juta orang. Dari jumlah tersebut, masih minim traveler Indonesia yang
mengikuti travel insurance atau asuransi perjalanan.
Head of Personal Accident Travel and Health Asuransi Allianz Utama Indonesia, Mariani Solihah menjelaskan, dari total 7,6 juta orang traveler, baru 5 persen yang mendaftarkan dirinya pada asuransi perjalanan.10
Head of Personal Accident Travel and Health Asuransi Allianz Utama Indonesia, Mariani Solihah menjelaskan, dari total 7,6 juta orang traveler, baru 5 persen yang mendaftarkan dirinya pada asuransi perjalanan.10
Traveling sudah menjadi
kebutuhan bagi para masyarakat yang haus akan liburan dan mencari kesenangan.
Tapi, kita selalu menganggap bahwa perjalanan kita baik-baik saja dan yakin
tidak ada kendala selama melakukan perjalanan tersebut. Risiko dalam perjalanan
bisa saja dapat terjadi, misalkan tiba-tiba sakit dan harus masuk rumah sakit,
bencana alam seperti badai salju jika bepergian ke negara Eropa, kehilangan
bagasi, kecelakaan dan masih banyak risiko yang ditemui dalam perjalanan.
Dengan memiliki asuransi perjalanan, Anda bisa menikmati liburan dengan nyaman
tanpa harus kewalahan. Berbagai manfaat yang didapat dari asuransi perjalanan
tergantung jenis proteksi yang dipilih diantaranya, yaitu:
-
Kecelakaan
Sejumlah uang
dibayarkan untuk kematian, kehilangan anggota badan akibat kecelakaan yang
dialami dalam perjalanan
-
Bagasi,
termasuk keterlambatan, kehilangan, atau kerusakan
-
Rawat inap
selama di lokasi perjalanan
-
Biaya
obat-obatan
-
Penggantian tiket
pulang-pergi
-
Kehilangan
dokumen karena kena copet
Sebenarnya masih banyak
peran penting asuransi pada setiap aspek kehidupan. Pada paparan diatas, kita
bisa menilai bahwa memiliki asuransi memang tidak bisa ditunda-tunda lagi.
Jangan menunggu risiko atau musibah datang kemudian kita sibuk mendaftar ke
perusahaan asuransi. Seyogyanya menyediakan persiapan sebelum risiko datang. Dengan
begitu kita siap menghadapi risiko tersebut. Dari sekian banyak asuransi, mungkin
kita bingung memilih asuransi yang tepat untuk kita. Terlebih dahulu kenali apa kebutuhan kita. Untuk
single dan belum berkeluarga bisa membeli polis asuransi kesehatan dan jiwa,
sedangkan bagi yang sudah bekerluarga dan memiliki bisnis yang membuat dia
harus bepergian keluar negeri, semua asuransi bisa digunakan asalkan cocok
dengan kemampuan finansial yang dimiliki.
Bukan itu saja, kita juga
harus jeli memilih perusahaan asuransi yang jumlahnya terbilang lumayan banyak
di Indonesia. Setiap perusahaan asuransi memiliki kebijakan yang berbeda satu
sama lain dalam hal penanganan risiko. Pilihlah perusahaan asuransi yang sudah jelas terdaftar di OJK (Otoritas
Jasa Keuangan) dan dilakukan oleh tenaga pemasar yang berlisensi atau
sertifikasi dari AAJI (Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia) dan AAUI (Asosiasi
Asuransi Umum Indonesia). Pelajari semua manfaat produk yang dibeli serta
prosedur klaimnya dengan jelas, supaya mudah mendapatkan pengajuan.11
Asuransi ibarat payung
yang akan dibutuhkan ketika payung tersebut menjalani perannya saat hujan
datang. Asuransi dibutuhkan sebagai perlindungan finansial ketika risiko atau
musibah datang menimpa kita. Pun asuransi tidak bisa dipandang sebelah mata
karena memiliki peran penting pada setiap aspek kehidupan kita. Mulailah
sekarang untuk menyisihkan pendapatan untuk membeli polis asuransi demi masa
depan kehidupan kita dan orang yang disayangi. Saya pun juga akan memulai merencanakan
asuransi ketika sudah bekerja nanti. Seperti kata pepatah bahwa ‘sedia payung
sebelum hujan,’ maka ‘sediakan asuransi sebelum risiko datang.’
Note:
Tulisan ini dibuat karena menjawab ‘tantangan’
dari Allianz Indonesia, sebuah perusahaan asuransi terbesar di Indonesia. ‘Tantangan’ dalam bentuk lomba tulisan ini
merupakan sebuah bentuk kepedulian Allianz terhadap indonesia untuk memperkenalkan asuransi. Dalam
kurun lima tahun terakhir Allianz Indonesia telah melakukan berbagai kampanye
pengenalan asuransi kepada masyarakat berupa kegiatan edukasi dan pelatihan literasi
keuangan. Baru-baru ini Allianz meluncurkan microsite Jurnal Allianz yang
memberikan informasi atau pengetahuan tentang asuransi.
Allianz merupakan perusahaan global yang
berbasis di Munich, Jerman ini mengembangkan
sayapnya ke Indonesia dengan membuka
membuka kantor perwakilan di tahun 1981. Pada tahun 1989, Allianz mendirikan perusahaan asuransi umum bernama PT Asuransi Allianz Utama Indonesia. Kemudian pada tahun
1996, Allianz memasuki
bisnis asuransi jiwa, kesehatan dan dana pensiun dengan mendirikan PT Asuransi
Allianz Life Indonesia.
Perusahaan ini memiliki
nilai plus yaitu agen Allianz Indonesia telah terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan. Selain itu, Allianz Indonesia juga telah mendapatkan banyak penghargaan sejak tahun 2004
diantaranya sebagai Asuransi
Jiwa yang paling inovatif dalam Indonesia Insurance Award 2012, The Best Islamic General Insurance
dari The 9th Islamic Finance Awards 2013. Di kancah global, Allianz menempati peringkat 27 diantara 2000
perusahaan global yang dirilis oleh Forbes Global bulan Mei 2014 dan menempati
peringkat pertama perusahaan terbesar dunia kategori perusahaan asuransi.
Referensi:
1,2,3https://kreditgogo.com/artikel/Keuangan-dan-Anda/Orang-Indonesia-Masih-Pelit-Beli-Asuransi.html
10 http://economy.okezone.com/read/2014/10/13/457/1051510/hanya-5-wisatawan-ri-pakai-travel-insurance
Sumber Gambar:
http://www.aiche.org/sites/default/files/styles/aiche_content/public/images/page/lead/global_images_insurance_life-car-health-ssk_100070060.jpg
0 comments:
Post a Comment