Monday, December 12, 2016

Apa Hal Kurang Menyenangkan yang Patut Kamu Syukuri?

Tulisan ini sudah pernah di publish di blog saya yang satu lagi di http://anggrainilia.blogdetik.com/ Tapi, karena sudah lama tidak dilirik kembali maka lebih saya memutuskan untuk menuliskannya kembali kesini :)





Saya menemukan artikel menarik di sebuah majalah remaja ketika sedang berkunjung ke Gramedia, judul tepatnya saya lupa tetapi isi artikel tersebut berisikan tentang bersyukur atas hal yang tidak kita sukai/ kurang menyenangkan. Bersyukur untuk hal-hal baik mungkin sudah biasa atau sudah sering kita dengar/  baca. Tetapi bagaimana dengan bersyukur atas hal yang sebaliknya? 

Hal-hal buruk atau kurang menyenangkan yang kita alami belum tentu memang buruk bagi kita. Tetapi, justru sebaliknya. Ada sebuah ‘hidden reason’ yang membuat kita berpikir bahwa hal-hal tersebut memang sebuah kondisi yang terbaik untuk kita.  Kita bisa melihat dan menilai hal kurang menyenangkan tersebut dengan menggunakan sudut pandang yang berbeda. Lalu, dibawah ini saya akan sedikit share tentang hal yang kurang menyenangkan versi saya J

a.       Saya bersyukur diahirkan di sebuah keluarga sederhana.
Saya bersyukur memiliki ayah dan ibu yang mengajari saya menjadi anak mandiri dan selalu bersyukur terhadap apa yang dimiliki. Selain itu, kondisi keluarga kami yang sederhana mengajarkan saya bahwa untuk selalu belajar dan berjuang keras agar saya bisa hidup lebih baik dari kedua orang tua saya.

b.      Saya bersyukur memiliki ayah yang pemarah :D
Ayah adalah tipe orang yang disiplin sekaligus wataknya keras.  Walaupun beliau suka naik pitam di rumah ketika ada sebuah kondisi yang tidak ia senangi, tetapi saya bisa banyak belajar bersabar. Pelajaran sabar itu memberikan dampak ketika saya menjalani internship di sebuah perusahaan multinasional dan tidak takut ketika berhadapan dengan salah seorang manajer yang tipenya pemarah.

c.       Saya bersyukur karena saya harus rela menjadi anak bungsu satu-satunya yang masih tinggal di rumah, ketika abang dan kakak sudah married dan hidup di kota lain. Walaupun merasa kesepian, tapi saya bisa belajar mandiri tanpa kehadiran mereka.

d.      Saya bersyukur karena tidak lulus tepat waktu
Saya dipertemukan dengan salah seorang dosen yang luar biasa. Beliau lulusan S3 dari Jepang. Di bawah bimbingan beliau, saya banyak belajar sekaligus memotivasi saya untuk melanjutkan studi ke luar negeri.

e.      Saya bersyukur karena printer saya rusak. Ketika printer sudah diperbaiki dan bisa berjalan seperti semula, saya berjanji akan menjaganya lebih baik dari sebelumnya.

f.        Saya bersyukur memiliki tinggi dibawah 160 cm, dengan begitu saya sering dikira anak sekolahan :D

g.       Saya bersyukur tidak lulus jurusan kedokteran, karena saya paling tidak tahan menghafal nama-nama latin penyakit dan bagian tubuh.

h.      Saya bersyukur atas rencana-rencana yang gagal
Rencana-rencana gagal itu membuat saya menjadi seseorang yang tangguh dan tidak takut mewujudkan mimpi yang belum terwujud.

Bagaimana dengan teman-teman pembaca? Apakah Anda memiliki hal yang kurang menyenangkan tapi memang patut disyukuri? Mari share dan tulis melalui komen dibawah ini J

0 comments:

Post a Comment